Bank Dunia Akui Bansos Lebih Efektif Turunkan Tingkat Kemiskinan Daripada Subsidi BBM

Berita Trend Indonesia – Seperti yang kita tahu, saat ini banyak negara yang berlomba-lomba untuk menjadi negara maju.

Negara maju yaitu negara yang memiliki standar hidup tinggi dengan indikasi perekonomian yang sudah merata, tingginya penggunaan teknologi, dan berhasil dalam berbagai bidang, serta mayoritas penduduknya pun memiliki kemampuan baca tulis yang sangat tinggi.

Sedangkan, negara berkembang yaitu negara yang tingkat kesejahteraan penduduknya masih dalam taraf menengah atau sedang berkembang.

Diketahui, saat ini negara Indonesia masih terdaftar dan diakui sebagai negara berkembang.

Salah satu faktor yang dapat mendukung negara berkembang untuk menjadi negara maju yaitu dengan cara menekan tingkat kemiskinan masyarakatnya.

Oleh karena itu, saat ini pemerintah Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin untuk mensejahterakan rakyatnya dan memberikan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap masyarakat yang kurang mampu.

Bank Dunia mengklaim bahwa program bantuan sosial (bansos) lebih efektif untuk menekan angka kemiskinan dibandingkan dengan subsidi BBM.

Bank Dunia mengklaim pernyataan tersebut dalam laporan terbarunya yaitu yang berjudul Indonesia Poverty Assessment Patways Towards Economic Security. Pada Selasa (09/05/2023).

“Subsidi energi mahal dan tidak efektif dalam mengurangi kemiskinan dan ketimpangan,” tulis Bank Dunia dalam laporan bertajuk Indonesia Poverty Assessment.

Bank Dunia juga menjelaskan, adanya program jaminan sosial juga dapat menekan angka pengangguran di Indonesia, namun sayangnya program jaminan sosial hanya diperuntukan untuk pekerja formal.

“Saat ini, hanya pekerja formal yang memiliki perlindungan untuk kejadian-kejadian tersebut,” ujar Bank Dunia.

Alasan Bank Dunia menyebutkan bahwa subsidi BBM tidak efektif menekan kemiskinan di negara karena rogram tersebut memerlukan biaya yang mahal dan membebani fiskal negara.

“Subsidi (BBM) tersebut tidak tepat sasaran bagi petani miskin, sebagian besar tidak efektif,” tegas Bank Dunia.

 

Pertumbuhan Indonesia Dimata Bank Dunia

Update Ekonomi Politik, dari Indonesia Turun Kelas Hingga Pencegahan Korupsi Oleh KPK Belum Efektif | Madani Berkelanjutan

Country Director World Bank Indonesia, Satu Kahkonen mengatakan, pihaknya telah menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan menyatakan bahwa ekonomi di Indonesia meningkat selama 20 tahun terakhir.

“Selama 20 tahun terakhir, kita telah melihat kemajuan yang luar biasa dalam kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia,” ujar Satu Kahkonen.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga sebelumnya pernah mengklaim bahwa pemerintah telah berhasil memberantas kemiskinan ekstrem hingga mendekati 0 persen.

“Ini adalah pencapaian yang mengesankan. Dan saya ingin mengucapkan selamat kepada Indonesia dan Pemerintah Indonesia atas pencapaian yang luar biasa ini,” ujar Satu Kahkonen..

“Hal ini tidak hanya menyesuaikan kemajuan dalam pengentasan kemiskinan, tetapi juga memperhatikan pendapatan yang lebih tinggi dan ketahanan ekonomi ekonomi bagi masyarakat Indonesia,” sambungnya.

Definisi Masyarakat Miskin

17 Persen Masyarakat Indonesia Jadi Miskin Terdampak Pandemi Covid-19

Satu Kahkonen mengatakan, saat ini atau tahun ini merupakan momen yang tepat bagi Indonesia untuk melakukan perluasan definisi masyarakat miskin.

Hal tersebut dapat dilakukan, menurut Kahkonen, misalnya dengan menggunakan garis kemiskinan internasional sebesar USE 3,20 alih-alih garis USD 1,90 yang saat ini digunakan.

“Jika kita menerapkan definisi kemiskinan yang lebih luas ini, ada sekitar satu dari enam orang Indonesia yang dalam kondisi miskin, atau sekitar 40 juta orang,” tutup Satu Kahkonen.

Related posts